Setiap
hari kantong plastik digunakan oleh kita semua dalam berbagai hal, baik
kemasan atau sebagai membawa tas. Setelah selesai, kita tidak
menggunakannya lebih lanjut dan hanya membuangnya, tanpa mengetahui
bahwa hal itu menyebabkan rugi terhadap lingkungan. Tapi kursi yang
digambarkan indah di atas telah memberikan arti dan kehidupan baru.
Dibuat oleh Ryan Frank, seorang desainer asal London, kursi ini dibuat
dengan menggunakan tas belanja plastik yang dilapisi aluminium daur
ulang. Bahan-bahan daur ulang ini dikombinasikan dengan teknik
tradisional kerajinan Afrika untuk membuat bagian yang berwarna-warni.
Desainer ini, terinspirasi dari patung 'inkuku' (ayam) Afrika Selatan
yang juga terbuat dari plastik.
Nick
DeMarco, seorang mahasiswa California College of Arts telah merancang
kursi XS dengan memanfaatkan segala macam plastik seperti kantong
plastik dan botol, kaleng aluminium, pakaian tua yang tidak diinginkan,
koran bekas dan semua item yang dibuang ke tempat sampah yang ditemukan
di rumahnya. Nick membuat rangka plastik bening dan mengisinya dengan
benda-benda sampah. Dia menciptakan kursi plastik sampah sebagai proyek
untuk kelas furnitur produksi yang berkelanjutan, dan dipamerkan di ICFF
di New York sebagai bagian dari Sustainable Design For Mass Production.
Jens
Praet membuat furnitur ramah lingkungan dari kertas dan koran-koran
lama yang digunakan sehari-hari. Dia mengumpulkan kertas yang dibuang
dan memotongnya sampai hancur. Shredded Paper ini kemudian
direndam dalam resin dan dibentuk agar sesuai dengan yang diinginkan.
Setiap item furnitur yang dibuat dengan cara ini bisa kuat seperti kayu,
dan lebih ramah lingkungan.
Furniture designer, Chris Rucker, asal New York menciptakan furnitur
mengagumkan dengan memanfaatkan benda-benda sampah dan buangan limbah.
Dia mengimplikasi teknik dan keterampilan konstruksinya untuk membuat
material seperti strand boards, plastic laminates and bundles of dumped furniture. Rucker mengkonversi benda-benda tidak berharga ini menjadi kursi, meja kopi dll
5.Mulch Chair
‘Mulch Chair’ diatas
tersebuat adalah hasil kerja Craig Ian McPherson, mahasiswa lulusan
Edinburgh College of Art. Kursi ini diciptakannya dengan
Reuse(menggunakan kembali) limbah kebun. Kursi itu ditampilkan di London
Design Festival pada tahun 2009, Earls Court One, London.
Banyak limbah yang dihasilkan produksi yang hanya dikumpulkan di pembuangan sampah. Sebuah kelompok dari Bangkok’s Kasetsart University’s Architecture Program yang disebut Scrap Lab,
membuat furniture yang indah yang berasal dari limbah industri dengan
menggunakan keterampilan kreatif mereka. Sisa-sisa industri seperti
kayu, plastik, busa, logam, debu dll digunakan untuk menghasilkan
dekorasi furnitur seperti lampu, meja dan kursi. Scrap Lab bermaksud
untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sampah-sampah dan limbah industri
dapat dimanfaatkan secara kreatif untuk membuat furniture yang
fungsional dan menawan
Mati Karmin, seorang pematung
Estonia menciptakan furniture-furniture yang berasal dari ranjau laut
yang tidak aktif. Dia menemukan ranjau laut Rusia jenis AGSB yang tidak
aktif di daerah pantai rumahnya. Karmin menciptakan furnitur seperti
meja, kursi, bak mandi, akuarium, lampu LED dan lemari bar dari tambang
angkatan laut yang sudah tua.