Kita semua tahu bahwa yang namanya putus
cinta adalah salah satu hal yang paling menyakitkan dalam hidup ini.
Rasa marah, bertanya-tanya, kesepian, dan kehilangan adalah perasaan
yang wajar setelah putus cinta. Seperti halnya jatuh cinta, ada fase
yang disebut PDKT (Pendekatan Dulu Kemudian Tembak). Begitupun halnya
dengan putus cinta, kita harus melalui beberapa fase atau tahapan
setelah putus cinta. Berikut adalah fase atau tahapan tersebut.
Syok.
Ketika jalinan asmara berakhir, mungkin
anda merasa syok, merasa tidak sanggup untuk menghadapi apa yang akan
terjadi selanjutnya. Bertanya-tanya, kesepian, dan sakit hati adalah hal
yang biasanya dirasakan pada fase ini. Perasaan tersebut biasanya
dirasakan dalam beberapa menit, hari, minggu, bahkan bulan.
Terkejut atau syok merupakan reaksi
alami, sebagai perlindungan tubuh untuk mencegah rasa sakit. Untuk
mengurangi perasaan syok dan deprasi, cobalah untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan atau berkeliling taman kota untuk
mendamaikan suasana hati.
Penyangkalan.
“Nggak, ini hanya mimpi.” Mungkin
kata-kata tersebut yang selalu terlintas ketika masih diliputi rasa
sedih setelah putus cinta. Anda berusaha untuk menolak keadaan yang
sedang terjadi dan berharap untuk bisa kembali lagi bersamanya. Pada
fase ini biasaya seseorang yang sedang mengalami putus cinta berusaha
untuk mencari tahu atau mengintai sang mantan, dengan cara menelpon
menggunakan Private Number atau nomor lain atau juga mengintainya
melalui facabook atau twitter.
Cobalah untuk menerima kenyataan.
Carilah orang yang mau menampung kesedihan anda. Jangan sok tegar atau
tenang, memendam perasaan hanya akan membuat anda merasa terperangkap
dalam perasaan yang tak menentu.
Menyendiri.
Malas untuk keluar rumah, malas untuk bertemu dengan teman atau orang yang kita kenal. Berusaha menutup diri dari dunia luar.
Boleh saja menikmati kesedihan seorang
diri, tapi jangan beranggapan bahwa “nggak ada pria atau wanita yang
bakal mencintai gue apa adanya kaya dia”. HELLO !!, dunia tak selebar
kulit lumpia kawan. Masih banyak pria/wanita diluar sana.
Menyimpan Amarah.
Pada tahap ini, mungkin anda sudah bisa
menerima kenyataan. Anda pun tidak lagi mengasingkan diri. Namun tidak
dipungkiri, bahwa rasa amarah masih ada dihati. Segala sesuatu yang
mengingatkan anda pada dia, mulai dari makanan kesukaannya, film
favoritnya, warna kesukaannya membuat anda kesal dan marah. Berusaha
untuk membakar foto-fotonya, menjelek-jelekan sang mantan di depan orang
lain.
Melakukan hal-hal tersebut tidak akan
membawa keuntungan bagi anda selain rasa puas dan dosa karena
menjelek-jelekan orang lain. Apakah rasa demikian yang anda cari?. Nggak
kan?. Lakukanlah kegiatan dengan teman-teman anda seperti hang-out,
karokean,atau hal-hal lainnya yang membuat anda senang dan tidak
memikirkannya lagi.
Berharap Dia Akan Kembali.
Berharap masih bisa memperbaiki hubungan
yang terlanjur rusak. Menyalahkan diri sendiri, kenapa hubungan ini
bisa berakhir?. Dan berusaha untuk tampil semenarik mungkin agar dapat
mencuri kembali perhatian sang mantan.
Yang telah lalu biarlah berlalu.
Kalaupun anda ingin tampil menarik, lakukanlah demi diri anda sendir
bukan demi orang lain. Hubungan asmara bukanlah satu-satunya hal yang
dapat membuat hidup ini menjadi indah. Buatlah rencana kedepan, fokuslah
pada karir atau hobi anda dengan begitu anda dapat melupakan dia.
Penerimaan.
Mencapai fase ini bukanlah sesuatu yang
mudah dan bahkan butuh waktu berbulan-bulan. Namun, mungkin anda sudah
mengerti kenapa putus dengannya. Anda pun menyadari bahwa pengalaman
buruk adalah guru terbaik dalam hidup ini dan menjadikannya acuan untuk
melangkah lebih baik di masa depan. Tidak ada salahnya merayakan
keberhasilan, membeli hadiah untuk diri anda sendiri. Mungkin sesekali
kenangan pahit itu muncul tapi itu adalah hal yang wajar. Berusahalah
untuk tetap berpikir positif.