Minggu, 01 Januari 2012

6 Fase Setelah Putus Cinta

0 komentar
 
 
Kita semua tahu bahwa yang namanya putus cinta adalah salah satu hal yang paling menyakitkan dalam hidup ini. Rasa marah, bertanya-tanya, kesepian, dan kehilangan adalah perasaan yang wajar setelah putus cinta. Seperti halnya jatuh cinta, ada fase yang disebut PDKT (Pendekatan Dulu Kemudian Tembak). Begitupun halnya dengan putus cinta, kita harus melalui beberapa fase atau tahapan setelah putus cinta. Berikut adalah fase atau tahapan tersebut.

Syok.

Ketika jalinan asmara berakhir, mungkin anda merasa syok, merasa tidak sanggup untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Bertanya-tanya, kesepian, dan sakit hati adalah hal yang biasanya dirasakan pada fase ini. Perasaan tersebut biasanya dirasakan dalam beberapa menit, hari, minggu, bahkan bulan.
Terkejut atau syok merupakan reaksi alami, sebagai perlindungan tubuh untuk mencegah rasa sakit. Untuk mengurangi perasaan syok dan deprasi, cobalah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan atau berkeliling taman kota untuk mendamaikan suasana hati.

Penyangkalan.

“Nggak, ini hanya mimpi.” Mungkin kata-kata tersebut yang selalu terlintas ketika masih diliputi rasa sedih setelah putus cinta. Anda berusaha untuk menolak keadaan yang sedang terjadi dan berharap untuk bisa kembali lagi bersamanya. Pada fase ini biasaya seseorang yang sedang mengalami putus cinta berusaha untuk mencari tahu atau mengintai sang mantan, dengan cara menelpon menggunakan Private Number atau nomor lain atau juga mengintainya melalui facabook atau twitter.
Cobalah untuk menerima kenyataan. Carilah orang yang mau menampung kesedihan anda. Jangan sok tegar atau tenang, memendam perasaan hanya akan membuat anda merasa terperangkap dalam perasaan yang tak menentu.

Menyendiri.

Malas untuk keluar rumah, malas untuk bertemu dengan teman atau orang yang kita kenal. Berusaha menutup diri dari dunia luar.
Boleh saja menikmati kesedihan seorang diri, tapi jangan beranggapan bahwa “nggak ada pria atau wanita yang bakal mencintai gue apa adanya kaya dia”. HELLO !!, dunia tak selebar kulit lumpia kawan. Masih banyak pria/wanita diluar sana.

Menyimpan Amarah.

Pada tahap ini, mungkin anda sudah bisa menerima kenyataan. Anda pun tidak lagi mengasingkan diri. Namun tidak dipungkiri, bahwa rasa amarah masih ada dihati. Segala sesuatu yang mengingatkan anda pada dia, mulai dari makanan kesukaannya, film favoritnya, warna kesukaannya membuat anda kesal dan marah. Berusaha untuk membakar foto-fotonya, menjelek-jelekan sang mantan di depan orang lain.
Melakukan hal-hal tersebut tidak akan membawa keuntungan bagi anda selain rasa puas dan dosa karena menjelek-jelekan orang lain. Apakah rasa demikian yang anda cari?. Nggak kan?. Lakukanlah kegiatan dengan teman-teman anda seperti hang-out, karokean,atau hal-hal lainnya yang membuat anda senang dan tidak memikirkannya lagi.

Berharap Dia Akan Kembali.

Berharap masih bisa memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak. Menyalahkan diri sendiri, kenapa hubungan ini bisa berakhir?. Dan berusaha untuk tampil semenarik mungkin agar dapat  mencuri kembali perhatian sang mantan.
Yang telah lalu biarlah berlalu. Kalaupun anda ingin tampil menarik, lakukanlah demi diri anda sendir bukan demi orang lain. Hubungan asmara bukanlah satu-satunya hal yang dapat membuat hidup ini menjadi indah. Buatlah rencana kedepan, fokuslah pada karir atau hobi anda dengan begitu anda dapat melupakan dia.

Penerimaan.

Mencapai fase ini bukanlah sesuatu yang mudah dan bahkan butuh waktu berbulan-bulan. Namun, mungkin anda sudah mengerti kenapa putus dengannya. Anda pun menyadari bahwa pengalaman buruk adalah guru terbaik dalam hidup ini dan menjadikannya acuan untuk melangkah lebih baik di masa depan. Tidak ada salahnya merayakan keberhasilan, membeli hadiah untuk diri anda sendiri. Mungkin sesekali kenangan pahit itu muncul tapi itu adalah hal yang wajar. Berusahalah untuk tetap berpikir positif.

Leave a Reply